Kisah perjalanan menjelajah dunia dan aktivitas yang berhubungan dengan kisah perjalanan
Holahooooooooooooo….semenjak saia hidup di dunia millenium dimana bukan hanya orang-orang konglomerat saja yang bisa ke luar negeri, maka saia mulai merencanakan first destination without parents. Negara pertama yang saia kunjungi adalah Singapura atau Singapore bahasa kerennya…hehehehe….Karena masih awam, waktu itu saia perginya pake bagasi dan pulangnya nggak….heran kan??? trus, pake acara milih kursi berbayar segala lagi…hihihihii…tapi teuteup jatuhnya murah sih sekitar SGD 45 dengan kurs 6500 klo gak salah waktu itu. Perginya bareng my sistz dan temen kantor lama, tapi temen kantor lama udah duluan. Waktu itu di tahun 2012 masih ada Budget Terminal gak kayak sekarang yang semuanya di Changi. Sempet ngerasain juga loh yang namanya tidur di bandara, ya di bandara Budget Singapore itu. Mareeee lihat-lihat fotonya :
Sengaja fotonya gak satu-satu karena harus diceritain satu-satu…hihihihi….wisata murah meriah ini juga dibantu oleh salah satu teman di group backpacker yang tinggal di sana dimana kita-kita diajakin jalan kaki menyusuri kota Singapura ini. Seru deh pengalaman pertama ini. Dimulai dari negara Singapore inilah kemudian saia jadi traveler, menjelajah negara demi negara. Disini saia hanya sekedar mengingat tentang perjalanan pertama saia ini. Bener-bener masih pemula banget deh dan ternyata BERHASIL. Masuk wisata yang gratis-gratis aja. Merlion pastinya wajib dikunjungi yaa, Esplanade dan saia juga masuk USS….mehong banget sih….regularnya SGD 68 weekend SGD 74 (gak tau sekarang). Tapi, saia dapat harga SGD 60 beli di Jakarta. Ternyata dan ternyata, saia dan my sistz gak jadi di weekdays, jadinya di weekend, akhirnya nambah SGD 6 lagi deh. Seruuuuuuuuuuu banget, karena mehong, jadinya ya cukup sekali ajalah ya kesini klo bayar sendiri….hihihihi
Setelahnya, saia berkali-kali lagi berangkat ke Singapura, bahkan akhir bulan ini berencana ke sini lagi….hihihihihi….Singapura negara yang sangat bersih dan disiplin. Gak banyak kendaraan bermotor disini. Nanti trip Singapura yang akhir Mei akan saia share di blog ini yaaa….dan pastinya stay tune juga di blog saia yang lainnya www.menmybestfriends.blogspot.com
Sekian dulu perjalanan pertama saia ini yaaa…kalau ada yang mau tanya-tanya silakeun aja. Karena udah 5 tahun lalu jadi agak-agak lupa kisahnya sih…hehheee…tapi kisahnya bisa diliat di blog yang tadi saia share. Maklumlah…ini blog baru. Waktu pertama ke Singapore belum tercipta…xixixixi….happy traveling.
Haloo…kembali lagi dengan saia disini…hehhee…kali ini saia akan cerita mengenai sebuah kota di Jerman yang bernama Munich (Munchen). Kenapa judulnya selayang pandang, karena saia juga gak tahu kenapa memberi judul seperti itu. Di Munich sendiri sebenernya gak lama yah, hanya beberapa jam saja. Beli aksesoris, foto-foto dan ke hotel. Hotelnya di Unterhaching (seperti distrik di kota Munich). Dikarenakan gak lama ada di Munich alhasil foto-foto yang ada juga tidak banyak. Waktu sudah sore pada saat tiba di Munich. Kota ini lumayan ramai dengan lalu lalangnya orang-orang beraktivitas. Yuk lihat foto-fotonya :
Hanya ada 3 foto di atas yang bisa saia share….hehehehe….soalnya waktunya singkat banget. Menurut saia Munich kota yang lumayan hidup dari segi kehidupan (maksudnya apa yahh :p), cuman ada something yang bikin kita-kita yang dari Asia ngerasa dibedain. Di Munich ini, resto antara orang Asia dan non Asia (alias bule Eropa) dibedain. Awalnya saia gak nyadar sih, temen satu team saia yang nyadar, kenapa kok kita di resto hotel itu hanya orang Asia aja (ada guide Eropanya satu – mungkin dia mau berbaur atau gak enakan). Di antara tour kami tentu saja ada bule Eropa dan pasangan bule Eropa itu restonya di depan sedangkan kami orang Asia paling belakang.
Awalnya, waktu kami mau breakfast, kami melewati beberapa resto. Para pegawai hotelnya ramah-ramah. Trus, pas bilang mau breakfast, mereka nunjukkin jalan. Pas kami jalan, kami ketemu sama pasangan bule Eropa yang satu group sama kami. Kami lihat kok sepi, makan berduaan aja. Lalu kami ketemu sama driver bus, juga di resto depan, makan sendirian. Driver kami itu orang Polandia, orangnya udah berumur, tapi baik dan sangat helpful. Tampangnya mirip artis Ari Wibowo, …mungkin kalau Ari Wibowo udah tua, bakal mirip kyak bapak Polandia itu. Intinya sampailah kami di resto khusus orang-orang Asia dan temen saia yang dari Jakarta yang lebih dulu menyadari…ahhh syediiihhh dehh…jadi gak kepengen ke Munich lagi….
Saia sih masih berharap, kalau anggapan saia mengenai “dibedakan” ini hanyalah sebuah perasaan yang gak mendasar. Jika nanti saia memiliki pengalaman yang jauh lebih indah, pastinya saia akan terus menyapa : “Hi Munich….see you agaaiinnn!!!”
Semua cerita di atas berdasarkan pengalaman saia. Mungkin orang-orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda. Tapi, saia sih enjoy aja…I don’t care laahhh. Tapi disinilah seninya. Kita jadi tahu tentang hal-hal yang sebelumnya kita tidak pernah tahu. Ini bukanlah cerita orang lain, tapi cerita tentang diri sendiri, pengalaman sendiri dan merasakan sendiri. Bukan berarti saia tidak akan mengunjungi negara Jerman lagi lohhh…menurut saia Jerman ini memiliki ke-khas-an sendiri. Negeri yang memiliki banyak cerita menarik. Jerman termasuk dalam destinasi saia seandainya nanti saia diberi kesempatan kedua untuk kembali ke negeri penuh sejarah ini. Saia masih pengen dong mengunjungi Berlin, Bremen, Stuttgart dan tempat-tempat lainnya di Jerman. Semoga masih ada kesempatan itu….ammiinnn.
Hulaaaaaaaaaa….kembali lagi dengan saia disini. Disini saia akan menceritakan tentang negara pertama dan kota pertama di benua biru dimana saia menginjakkan kaki. Tempat itu memiliki ikatan sejarah yang kuat untuk bangsa Indonesia, negara itu adalah Belanda (Netherland) dan kota itu adalah Amsterdam. Yuk mari bercerita melalui foto.
Saia di Amsterdam gak lama sih, hanya sekitar 12 jam saja karena harus melanjutkan perjalanan ke Frankfrut, karena tour dimulai dari Frankfurt. Sekian cerita saia.
Hulaaaaaaaaaa….kali ini saia akan cerita mengenai salah satu kota di Jerman, Frankfurt. Kenapa judulnya semalam di Frankfurt? karena ya hanya semalam saja saia berada di Frankfurt. Kenapa saia bisa berada di Frankfurt? Sebenernya sih karena tour dimulai dari Frankfurt ini. Jadi kami segerombolan empat orang dari Indonesia menginjakkan kaki pertama kali di Amsterdam. Dari Amsterdam kami menuju Frankfurt dan sampai sudah malam. Disini foto-foto yang dapat saia share mengenai keadaan kota Frankfurt. Berhubung sampai sudah malam dan pagi-pagi sekitar jam 8 harus berangkat, jadi gak banyak foto yang bisa saia berikan. Yukk mari kembali bercerita melalui foto-foto.
Walaupun hanya satu malam di Frankfurt, saia merasakan kota ini begitu menyenangkan. Pagi hari ketika kondisi cerah, banyak orang berlalu lalang melakukan aktivitasnya. Itulah Frankfurt menurut pandangan saia.
Menuliskan kisah di Budapest, ibukota Hungary (Hongaria) sebenernya ada cerita yang tidak ingin diceritakan…tapi ceritain aja deh. Foto-foto di kamera hp yang keren-keren banget hilang musnah dikarenakan saia salah pencet…hikss…untunglah ada kamera saku sang penyelamat segala kenangan itu. Walaupun yang keren-keren menghilang, tapi paling nggak kenangan tentang Hungary ini tidak hilang sama sekali.
Sepert biasa, bercerita melalui foto. Foto-foto disini dari kamera saku saia yang menyelamatkan memory tentang Budapest. Satu hal yang baru saia ketahui yaitu ternyata lagu Danube River itu bener-bener dari nama sungai bernama Danube di Hungary. Saia baru tahu deh. Bagi yang suka musik klasik (bukan klasik kali yakk) atau yang pernah les piano pasti tahu deh lagu Danube River ini…
Fotoan dengan background bangunan atau kastil yang keren banget di Hungary. Berhubung banyak orang yang juga fotoan di background yang sama, jadinya ya banyak orang juga jadi background foto ini.
Ini adalah foto-foto Hungarian Dinner di Budapest. Ada atraksi musik dari para Hungarian musician dan juga Hungarian Folk style Dance. Dinner disini lumayan mehong loh, sekitar Euro 50. Suasananya kyak di cafe-cafe gitu. Untuk makanan, sebenernya saia agak shock gitu ngeliatnya, maklumlah saia kan bukan orang yang suka mencoba kuliner-kuliner baru. Akhirnya saia memutuskan untuk memilih vegetarian food yang sepertinya saia salah pilihan 😥 Entah apa itu menu vegetarian yang diletakkan di dalam paprika yang besar-besar warna merah dan hijau. Menurut saia sih, gak masuk yah makanan seperti itu, maklum saia orang Indonesia yang kalo makan pake nasi dan telur aja udah seneng banget. Menu makanan lainnya ada semacam hati angsa, turkey kari dan entah apa lagi. O iya, ada pork juga disitu….haiiissshhh….hahahha….temen ada yang mesen menu fish dan menu ini menurut saia bisa dikategorikan makanan yang normal menurut saia. Minumnya ada air putih, ada wine juga dan lain sebagainya. Tentu saja saia tidak minum wine, hanya minum air putih, jus jeruk dan jus apa lagi yaa…semangka or jambu gitu.
Dikarenakan harga yang super duper mahal untuk dinner disini, menurut saia cukuplah sekali saia mencoba dan nggak akan coba lagi…hehehehe….selain mehong, rasa dan jenis makanannya gak cucok di lidah saia yang doyannya nasi pake telor sekalian pake kecap juga.
Masih tugu di Budapest. Disini banyak banget pengunjung. Waktu itu ngeliat banyak anak sekolahan yang lagi study tour ke sini.
Last picture, lagi-lagi saia bergaya di atas Danube Cruise dengan background Danube River dan bangunan klasik di pinggir Danube River. Di foto ini gak ada background orang…hehehe
Gak pernah kepikiran akan menginjakkan kaki di tempat yang namanya Hungary. Dulu waktu masih kecil, kirain Hungary ini adalah negara dari benua hitam tau-tau ini salah satu negara di benua biru. Letaknya sendiri di Eropa Timur kalau saia tidak salah. Waktu pertama kali ke Hungary sih ga ada pikiran ini negara terkenalnya karena apa. Setelah dibilang oleh tour guidenya akan menyusuri Danube River, saia mulai ingat ternyata si Danube River ini bener-bener ada di dunia dan letaknya di Hungary dan saia berhasil menginjakkan kaki saia di tempat dimana saia tahu hanya melalui lagu di buku piano.
Hulaaahooo,,,,kembali lagi bersama saia disini….Hari ini saia mau cerita tentang bagian dari Austria, yakni ibukotanya, Vienna. Awalnya, Austria atau Vienna ini bukan bagian dari mimpi saia di masa-masa yang lalu. Tapiiiiiiiiiiii….seketka saia fall in love dengan si Vienna ini. Disini saia banyak menemui semacam orang-orang yang nawarin Vienna Waltz Concert dengan berpakaian a la musikus klasik jaman dulu. Keren banget. Di Vienna ini saia ga ikut Vienna Waltz Concert karena selain mehong sekitar Euro 55, temen-temen seperjalanan saia juga ga minat untuk ikutan, yasud…tapi bolehlah yaa lain kali saia ikutan, nabung dulu yang banyak…hihihihi….
Sekalinya saia kenal sama Vienna, seketika kok minat saia terhadap Swiss untuk menjadi negara tempat tinggal (amin!) pudar. Saia jadi lebih minat di Vienna. Pokoke kota satu ini bener-bener kota klasik banget. Mareeee lah kita bercerita melalui foto.
Sejujurnya saia juga udah rada-rada lupa gitu ini tempat namanya apa. Fotoan bareng temen-temen perjalanan dari Jakarta. Tempatnya tinggi, di belakan itu ada teropong dan harus masukin koin Euro 1. Saia sih males ngeluarin Euro 1…hihihihi…Jen, temen dari Abu Dhabi sih nyobain.
Di atas adalah bangunan-bangunan, jalanan dan suasana kota Vienna. Adem banget. Apa karena autumn yah….hehehe….
Bergaya di depan Istana Vienna. Temen seperjalanan ada yang ikut kursus singkat pembuatan apple strudle. Berhubung saia nda suka cinnamon, jadi ya ga begitu suka apple strudle…hehe…
Ternyata ada patung Goethe. Sepintas saia jadi amnesia. Saia mikirnya ini ada di Jerman, tapi pas liat history di fb, upload locationnya Vienna….hihihihi…Tapi setelah dipikir-pikir masuk akal juga ya, Austria kan negara berbahasa Jerman.
Begitulah cerita tentang Vienna. Masih banyak lagi yang tidak terlukiskan disini saking banyaknya yang mau diceritain, tapi bingung juga sih mau mulai darimana. Austria menurut saia nih yaa, seperti yang saia kasih tau sebelumnya, nih kota klasik banget, ok banget deh bagi pencinta musik klasik seperti saia.
Jika suatu saat nanti saia disuruh memilih negara Eropa mana yang ingin dikunjungi kembali, Austria terlebih Vienna akan menjadi satu pilihan teratas. Semoga saja masih ada kesempatan itu dikemudian hari. Amiiinnnnn 🙂 🙂 🙂
Yihaaa….dari Engelbert mari kita berangkat ke Lucerne (Luzern). Disini banyak orang berpisah karena melanjutkan perjalananannya, contohnya ada temen tour yang lanjut ke Basel dan saia n temen-temen ngelanjut ke Italy.
Gak banyak yang bisa diceritakan di Lucerne ini. Kalau tidak salah ingat sih waktu itu nginepnya di Lucerne. Waktu yang begitu singkat membuat saia jadi gak bisa explore lebih lagi. Kotanya indah banget dan mengesankan sih menurut saia. Sedihnya ya ketika pisah dengan teman-teman tour yang selama seminggu lebih udah menjadi seperti keluarga sendiri.
Foto-foto yang lainnya, seperti biasa, lihat di facebook. Ada bangunan sepert Masjid yang bagus banget. Tadi saia cari-cari filenya di kompi seperti tak terlihat, mungkin karena ada ribuan foto yang ada jadinya kelewat. Juga ada foto-foto sesama temen-temen tour di depan bangunan. Ntar deh saia cari-cari lagi trus diupdate yaahhhh….*semoga aja inget :p
Walaupun Lucerne sepertinya hanya sepintas lalu, tapi Lucerne merupakan bagian dari perjalanan saia di negeri impian, Swiss. Jika Tuhan saja dapat membuat saia menggapai impian ke negeri impian saia ini, kenapa tidak mungkin Tuhan akan membuat saia kembali menginjakkan kaki di negeri penuh pesona ini?
Holaaaa…yukk mareeee kembali membahas salah satu kota di negara impian saia, Swiss, yakni Engelbert.
Mt. Titlis ini adalah pegunungan bersalju yang sepertinya saljunya gak ada habis-habisnya. Berikut beberapa foto ketika saia ada di Mt. Titlis. Maafkan saia yang terlalu narsis. Foto-foto lengkapnya tentu saja ada di facebook saia tercinta,,,,hihihii. Untuk yang di insagram, gak semua foto-fotonya ada dikarenakan di insta adalah foto-foto pilihan menurut saia. Yuk cek dan ricek yaa…
Lihatlah foto super narsis saia di atas ini….hihihihi….Bahagia banget deh main-main di salju meski mata ga bisa diajak kerjasama saking dinginnya. Asliiiiiiiii deh, bener-bener harus pake kacamata item kalau datang kesini lagi.
Rangkaian foto-foto dari atas Ice Flyer, Cable Car dan tentu saja di atas Mt. Titlis yang super duper putih seperti salju. Ya iyalah, emang salju semua sih….
Hamparan salju yang terbentang putih bener-bener bikin pengen balik lagi deh. Tapi, ya karena udah pernah kesini, ya kapan-kapan kalau dapat undian berhadiah pengen lagi lah datang kesini lagi. Gak nyesel deh datang ke tempat ini. Belum ke Swiss namanya kalau belum menginjakkan kaki di Mt. Titlis, Engelbert, Switzerland. Salah satu destinasi favorit. Oiyaa….ada something nih…hmmm,,,dimana yaaa fotonya….hadehh, saking banyaknya foto harus dicari-cari dulu sepertinya. Begini…hehehehe…ternyata banyak banget loh turis Indonesia yang datang ke Swiss, sehingga saia pernah lihat tulisan di poster gedeeee buat fotoan ala Eropa gitu pake bahasa Indonesia. Waaahhhh, ternyata orang Indonesia terkenal banget di Swiss ini karena banyak wisatawan yang datang. Jadi bangga nih. Di sana juga saia ketemu segerombolan orang Indonesia, entah itu family or rombongan teman sekolah, kantor, dll saia juga gak tahu.
Lihatlah lebih dekat, maka kamu akan tahu. Berpetualang dan merasakan sendiri pengalaman menginjakkan kaki di tempat-tempat baru yang mungkin hanya ada dalam angan-angan itu memiliki kebahagiaan tersendiri loh. Diceritain sama temen aja udah bahagia apalagi dikasih kesempatan untuk dapat benar-benar merasakan semua cerita itu….pasti bahagianya udah luar biasa banget kann….
Hulaaaa…..kembali lagi dengan saia disini. Ini adalah kisah paling menarik menurut pandangan saia. Swiss atau Switzerland adalah negara impian sejak kecil. Tidak menyangka Tuhan mengizinkan saia untuk menggapai negeri impian ini 20 tahun sejak saia menggantungkan impian. Ya, setelah 20 tahun, Tuhan membuat saia menginjakkan kaki di tanah negara yang bernama Swiss.
Disini tidak mungkin tidak tersedia foto-foto menarik seperti cerita-cerita yang lalu karena saia mau menceritakan Swiss ini terbagi atas 2 kota yang saia singgahi yakni Engelbert Mt. Titlis, Engelbert, Switzerland dan Lucerne (Luzern) Lucerne, part of my journey.
Swiss adalah negara kecil yang sangat indah dengan mata uang Franc Swiss (CHF), salah satu mata uang yang kuat. Nilai tukarnya beda tipis dengan Euro. Di Swiss apapun mahal tidak ada yang murah bagi saia sang wisatawan pas-pasan. Melihat Swiss, saia bener-bener terkagum-kagum, gak nyangka aja impian seorang anak kecil di tahun 90an yang lalu bisa jadi kenyataan. Saia menginjakkan kaki di SWISS…iyahh…SWISS!!!
Banyak banget foto-foto kerennya. Seperti biasa, gak bisa semuanya ditampilin di halaman blog ini dikarenakan keterbatasan…hehehehe…alesan ajaaahh :p kalau mau tau lebih lengkapnya bisa liat di facebook saia sepert biasa.
Tidak banyak kehidupan yang saia lihat karena keterbatasan waktu di Swiss. Saia tidak tahu sekolah, rumah sakit ataupun kegiatan orang-orang di Swiss. Jika suatu saat nanti saia diijinkan kembali untuk mengunjungi negara impian saia ini, pastinya saia akan sangat bersuka cita dan ingin explore lagi dan lagi sendi-sendi kehidupan di Swiss.
Swiss terkenal bankir yang TOP dimana negara ini melindungi aset kekayaan siapapun yang menyimpan harta kekayaannya di negara kecil mungil ini. Negara ini sangat kaya, teramat kaya menurut penilaian saia. Suasana juga damai, sepertinya kehidupan begitu tenang dan tidak ada gangguan apapun.
Bulan Oktober adalah musim gugur. Udara cukup dingin bagi saia sang manusia tropis. Berhubung saia sangat bahagia jika di daerah dingin, tidak ada kesulitan beradaptasi yang berarti untuk saia. Walau hanya singkat tapi banyak hal yang saia pelajari dari negara kecil ini.
Negara kecil yang kaya dan makmur. Penduduknya hidup teratur dan tenang. Tidak ada keributan atau huru hara. Tidak ada kemacetan ataupun polusi kendaraan. Udara sangat sejuk dan bersahabat. Benar-benar negara impian yang sangat saia impi-impikan.
Swiss. Negara tempat cita-cita keluar negeri pertama keluar dari pikiran kecilku. Negara pertama yang dulu hanya ada dalam angan-angan. Gak nyangka ternyata angan-angan itu bukan sekedar angan-angan belaka tetapi benar-benar terjadi.
Swiss terkenal dengan banyaknya organisasi internasional seperti PBB bermarkas di negara ini. Pengen juga sih sebenernya melihat kota Jenewa or Geneva yang terkenal itu, tapi tak mengapa. Waktu itu kalau saia tidak salah ingat sih, tour masih lanjut ke Geneva, tapi karena saia n temen-temen akan melanjutkan perjalanan ke Italy, maka kami pindah ke tour yang lain.
SWISS. Tak menyangka saia dapat menginjakkan kaki di bumi SWISS. Tuhan mendengar angan-angan seorang anak kecil menjadi nyata. Waktu 20 tahun mungkin waktu yang lama bagi sebagian orang. Tapi menurut saia, menunggu 20 tahun itu adalah waktu yang tepat yang Tuhan tunjukkan bagi angan-angan anak kecil yang selalu memiliki harapan.
Setelah beberapa bulan yang lalu telah membahas negara Austria yang cantik, ceritanya bisa dilihat di Si cantik Austria sekarang saia akan membahas kota sang maestro musik klasik, yaitu Mozart. Nama kota eksotik nan klasik itu adalah Salzburg. Sejak pertama menginjakkan kaki di bumi Austria, saia langsung falling in love dengan dua kota di Austria, Salzburg salah satunya.
Salzburg memiliki pemandangan yang cuakeeeppnya itu pooollll deh…salah satunya nih…
Bangunan yang ada di Salzburg ini khas Eropa banget….ya iyalaahhh, wong adanya di Eropa…xixixii…bangunannya keren-keren, arsitekturnya itu kayak dibuat dengan cerita yang unik dan memiliki ciri khasnya, pokoke bener-bener keren banget deh.
Karena Salzburg ini kota sang maestro, maka saia juga berkesempatan untuk mengunjungi rumah sang maestro di Salzburg ini. Yuk mari kita bercerita melalui gambar-gambar berikut. O iya, sebenernya di rumah Mozart, sang maestro musik klasik ini gak boleh foto-foto. Ada gambar dilarang memotret juga di tembok. Tapi ternyata saia badung dan beberapa wisatawan lain juga badung. Curi-curi kesempatan buat foto-foto. Ya iyalahhh, jauh-jauh dari negara Asia yang kaya raya seperti Indonesia datang ke Salzburg masa ga ada kenangannya sih??? hehhee *membela diri. Tiket masuk ke museum Mozart ini kalau gak salah ingat sih sekitar 10 euro, tapi kalau rombongan minimum 10 orang kena per orangnya itu sekitar 8 -8,5 euro (lupa). Lumayan kan….Euro mehong bo’ jadi 1 euro pun berharga banget, apalagi buat sang pemimpi seperti saia yang mau menjelajahi dunia dengan seirit mungkin…hehehehee
nih di depan Mozart museum
Di Salzburg juga ada tembok cinta kyak di Korea gitu. Tempatnya di jembatan yang luaaasss banget, pemandangannya juga cakeepp banget, adem banget deh.
nih gembok cintanya
Mari kita lihat-lihat ada apa aja di Salzburg. O iya, berhubung ingatan saia kadang-kadang rada error dan lupa ini dimana, jika nanti para pembaca ada yang tahu saia salah naro foto, comment aja yaa…
Sebenarnya masih banyak lagi sih foto-foto menarik tentang Salzburg, apalagi yang ada di rumahnya Mozart, cekidot langsung ke fb saia aja kali yahh…hehehe…fotonya dibikin dua album (bukan hanya Salzburg sih) dan itu ada ribuan. Disini saia post beberapa yang merupakan favorit saia dan sepertinya ok klo dimasukin ke blog….hehehehe…
Masihhhh banyak cerita tentang Salzburg. Cerita di blog saia ini hanya sebagian kecil dan bahkan tidak ada artinya dibandingkan dengan Salzburg yang sebenarnya. Jika suatu saat nanti saia diijinkan kembali, pastinya saia akan kembali lagi ke tempat ini. Semoga menjadi kenyataan…amiiinnnn 🙂
Recent Comments